Selama satu bulan lebih, Supriyanto menyimpan jasad ibunya masih lengkap dengan kain kafan di dalam kamar. Dia memberi minyak wangi pada jenazah agar tidak berbau busuk. Hasilnya dari luar rumah memang tidak tercium, namun saat kamar dibuka, bau busuk langsung merebak.
Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP Suharto, saat dihubungi detikcom Selasa (21/6/2016) malam. Suharto menjelaskan kondisi jasad yang tak lain merupakan jasad Ibu Supriyanto, Parimah yang disimpan di dalam kamar rumah Supriyanto.
"Jasadnya disimpan di kamar paling belakang, kalau dari luar pintunya terkunci tapi setelah dibuka baru terlihat ada jasad lengkap masih dikafanin terbaring di tempat tidur," kata Suharto menceritakan.
Dalam foto yang diperoleh detikcom, jasad Parimah yang meninggal pada 14 April 2016 lalu masih dalam keadaan cukup utuh. Meski begitu, jasad itu diletakkan di atas kasur kayu beralaskan tikar berwarna merah. Jasad Parimah sendiri masih terbungkus rapi dengan kain kafan, dengan sisa-sisa tanah.
Wajah dan kondisi jasad sendiri sudah berwarna hitam dan mengeluarkan bau tak sedap. Untuk mengakalinya, Supri meletakkan jasad ibunya di atas plastik transparan lalu menyiramkan minyak wewangian.
"Kondisi jasadnya sendiri sudah busuk kurang lebih sudah 70 hari. Makanya dia (Supriyanto) membalurinya pakai minyak wewangian," sambung Suharto.
Polisi masih mendalami kasus ini dan juga mengamankan barang bukti berupa dua cangkul, seutas tali, serta senter. Sementara jenazah Parimah sudah diserahkan kepada kepala desa setempat untuk dikuburkan kembali.
BY POSTING
WWW.BERITAHARIAN.ONLINE
WWW.BERITAHARIAN.ONLINE
0 Response to "Supri Bungkus Jasad Ibunya dengan Plastik untuk 'Dihidupkan' Kembali"
Posting Komentar